PADANG PANJANG - Diduga untuk menutupi rekam jejaknya supaya bisa lulus seleksi Lelang Jabatan Tinggi Pratama yang dibuka oleh Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, oknum pejabat ASN/Kepala salah satu OPD Pemko Padang Panjang dengan inisial S yang digerbek warga karena kedapatan berselingkuh dengan wanita salah seorang pegawai dari lembaga yang sama dengan inisial Y pada Oktober 2022 yang lalu prank (kelabui) sejumlah wartawan.
Pasalnya berdasarkan pengakuan sejumlah wartawan mereka diminta memberitakan kronologi peristiwa yang disampaikan S yang belakangan diketahui peristiwa itu tidak benar, karena tidak sesuai dengan bukti rekaman video pengerebekan yang beredar.
"Sempat saya singgung perihal adanya rekaman video yang berisikan pengakuan bersalah dirinya yang beredar luas di masyarakat, saat itu dia mengatakan bahwa permintaan maaf yang ada dalam video itu memang disampaikannya kepada K. Dt. Majo Labiah dan turut disaksikan sejumlah orang yang ada saat itu, namun permintaan maaf itu bukan terkait isu perselingkuhan melainkan permintaan maaf bahwa ia tidak melapor ke RT setempat sejak tinggal di rumah dinas, serta melaporkan setiap tamu-tamu yang datang selama ini, " ujar salah seorang wartawan yang saat itu diundang dalam sesi wawancara dengan S Jum'at (24/03).
Tak jauh berbeda, Paul Hendri salah seorang wartawan media online juga merasa menjadi korban prank S, pasalnya dirinya sudah mengutib semua pernyataan yang disampaikan S dalam pemberitaannya, namun belakangan setelah ia mendapatkan videonya, ternyata semua yang disampaikan S tidak sesuai dengan yang ditampilkan didalam rekaman video.
Baca juga:
Atasi Antrean, Pertamina Siapkan SPBU Mobile
|
Karena yang ditampilkan dalam rekaman video tidak ada pernyataan S bahwa ia meminta maaf karena tidak melapor tinggal diwilayah RT setempat, yang ada hanyalah pengakuan bersalah dan permohonan minta dibantu diredam kepada sejumlah warga yang telah menggerebeknya kerena kedapatan berselingkuh dengan Y dengan berduaan di dalam rumah dinas.
"Saya merasa di prank serta telah memberikan informasi yang salah kepada masyarakat gara-gara pernyataan tidak benar yang disampaikan S, " tegasnya.
Sebelumnya ramai beredar, video penggerbekan dugaan selingkuh oknum pejabat/Kepala salah satu Organiasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemko Padang Panjang dengan inisial S bersama seorang wanita berinisial Y yang juga seorang pegawai Pemko Padang Panajang.
Dalam video yang berdurasi 2 menit 51 detik itu tampak S memohon-mohon kepada sejumlah warga yang menggerbeknya dengan menggunakan bahasa minang, sementara Y terlihat menangis ketika warga dan tokoh masyarakat berusaha mengintrogasinya.
Ironisnya pasca kejadian penggerbekan itu dirinya justru mengikuti lelang jabatan, berdasarkan pengumuman Panitia Seleksi (Pansel) Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah Kota Bukittinggi Nomor : 820/07/PANSEL-BKT/III/2023 nama S justru bertengger masuk 3 besar lulusan terbaik untuk posisi jabatan Kepala salah satu OPD Kota Bukittinggi.(JH)